Jumat, 08 Januari 2010

INTRAPRENEURSHIP

( Service Beyond Expectation - third edition)

Istilah intrapreneurship telah mulai diperkenalkan pada tahun 1976. Pada waktu itu tengah diramalkan dunia kerja masa depan harus menciptakan “ situasi yang bahkan membangkitkan kondisi kompetisi antar individu dan antar perusahaan yang sehat”. Seharusnya orang tidak dibayar berdasarkan kehadiran tetapi berdasarkan kualitas kerja yang ia lakukan. Bahkan diciptakan grup kerja yang berkompetisi satu dengan lainnya. Didalam grup kerja ini, diberikan kebebasan untuk berinovasi, bahkan membayar gaji anggotanya sendiri. Hal inilah yang akan membangkitkan semangat kompetisi intrapreneural.

Istilah intrapreneurship begitu berkembang sehingga pentingnya sifat-sifat intrapreneural untuk menjamin kelangsungan masa depan perusahaan. “Seseorang yang bekerja dalam suatu perusahaan, yang mengambil tanggung jawab secara langsung untuk mengubah ide-idenya menjadi jasa atau produk akhir yang menguntungkan melalui tindakan yang berani mengambil risiko serta melakukan inovasi-inovasi.

Sekarang, bisakah kita melatih semangat serta metalitas intrapreneur ditempat kerja ? Jawabannya tentu saja ”Bisa”. Persoalan terbesar adalah soal kebiasaan serta bagaimana kita terkondisi selama ini.

Hal ini diibaratkan para singa yang dibesarkan di lingkungan rumah. Sejak masih bayi, para singa ini dibesarkan seperti halnya anak anjing atau kucing di rumah. Ketika tubuhnya telah tumbuh menjadi sangat besar, ternyata singa ini tidak berprilaku seperti layaknya singa liar yang kita kenal. Singa yang dibesarkan di rumah ini kehilangan insting berburunya, sangat jinak dan penurut. Bahkan, ketika harus dilepaskan dialam bebas. Singa ini terancam kelaparan bahkan diserang binatang buas lainnya. Termasuk ular berbisa.

Sama pula seperti singa ini. Saya membayangkan begitu pula yang terjadi pada karyawan, segalanya serba dipenuhi perusahan, mendapatkan fasilitas yang nyaman dan layak. Mereka terkondisi berpikir, ” Separah-parahnya kondisi ekonomi paling ya gajinya tidak dinaikkan, tidak terlalu besar risiko yang harus ditanggung, semuanya terjamin perusahaan” Akibatnya bertahun-tahun mereka hidup dalam ”kepompong” tempat kerja yang begitu nyaman.

Apa yang seharusnya dilakukan dengan singa jinak tersebut agar dapat kembali berburu dirimba belantara ? Caranya adalah melatih serta mendisiplinkan para singa ini dengan latihan-latihan berburu yang sederhana hingga latihan mencari makanan sendiri dialam bebas . lama kelamaan singa ini mampu juga bertarung serta hidup dialam bebas.

Agaknya, latihan serta pendisiplinan yang sama juga perlu dilakukan. Mereka mulai disiplinkan untuk melakukan inovasi-inovasi serta berpikir kreatif terhadap proses kerja mereka. Lalu menjual ide mereka ke perusahaan tempat mereka bekerja.

Sebagai contoh seperti yang dilaksanakan I2S Mula-mula karyawan diminta untuk memikirkan tempat kerjanya saat ini, mereka diminta memikirkan suatu proses kerja di tempatnya saat ini yang menurutnya bisa dikembangkan , Misalnya : ide untuk memproses klaim yang lebih cepat, ide meningkatkan penjualan pada produk tertentu, mengapa turn over karyawan tinggi bahkan termasuk ide bagaimana caranya membuat karyawan memiliki jam yang lebih menyenangkan dikantor, ide yang muncul tidak langsung diberikan penilaian oleh suatu team untuk mendapatkan reward diatas kertas bernilai 150 ribu rupiah kemudian dinaikan rewardnya menjadi 1 Satu juta rupiah plus mendapatkan jaket yang lumayan untuk mejeng, dan di wartakan pemenangnya adalah si Polan dengan judul ide ”Kucari jalan terbaik”

Penerima ide misalnya I2S seharusnya mencari bukti serta argumentasi lain yang dapat melemahkan atau menunjukkan kekurangan ide yang disampaikan, sedangkan yang mengemukakan ide harus terus mempertahankan dan mempertajam pemikirannya. Dengan demikian, intrapreneur dilatih dengan disiplin untuk tidak mudah menyerah terhadap tantangan, ejekan, maupun halangan yang muncul diawal suatu ide.

Apabila suatu ide dianggap relevan dan bermanfaat, maka Ide tersebut dipoles dan disebar luaskan kesemua karyawan. Pada saat ini apabila ingin berkembang dan berubah baik dinegara maju seperti jepang. China selalu menggunakan ATM (Amati Tiru dan Modifikasi), Ide yang dinilai baik dimungkinkan tidak hanya dapat diaplikasikan disatu bagian, tetapi dengan sedikit modifikasi dapat digunakan di beberapa bagian

Mentalitas intrapreneurship harus dilatih, Ia tidak datang dengan sendirinya. Iapun bukan muncul karena faktor bawaan. Seorang, sejak masa kerjanya harus mulai melatih otot-otot intrapreneur. Inilah yang disebut sebagai disiplin. Disiplin inilah unsur pertama jalan yang harus dilalui untuk menjadi sukses. Sayangnya, jalan pendisiplinan ini jarang dilalui karena membutuhkan keyakinan serta membutuhkan waktu untuk dilakukan. Itulah sebabnya, disiplin menjadi komiditi mental yang mahal dewasa ini,. Namun. Seperti pada umumnya tidak ada hal yang bisa diraih tanpa kerja keras, maka mental intrapreneurpun tidak mungkin dilatih tanpa keinginan untuk belajar, memberikan waktu termasuk berani menantang risikonya.

Kesalahannya bukanlah pada nasib atau kemujuran yang kurang., kuncinya adalah pada disiplin yang harus Anda bangun sejak sekarang. Percayalah, apa yang bersedia Anda bayarkan untuk mencapai keinginan Anda. Itulah yang akan Anda Raih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar